Bupati Bekasi Nonaktif Neneng Hassanah Yasin Ucapkan Terima Kasih Atas Gugatan 7,5 Tahun Penjara

Bupati Bekasi Nonaktif Neneng Hassanah Yasin Ucapkan Terima Kasih Atas Gugatan 7,5 Tahun Penjara  – Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hassanah Yasin sedikit memberi komentar mengenai gugatan hukuman yang dikatakan jaksa KPK kepadanya. Neneng cuma mengemukakan perkataan terima kasih atas gugatan 7,5 tahun penjara itu.

“Terima kasih ya. Minta maaf,” tutur Neneng selesai jalani persidangan di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (8/5/2019).

Terkait dengan pleidoi atau nota pembelaan juga, Neneng memberi jawaban sama. Ia selalu berjalan ke arah ke mobil tahanan sambil selalu tersenyum.

“Terima kasih, sorry ya,” kata Neneng.

Neneng awalnya dituntut pidana penjara sepanjang 7 tahun 6 bulan serta denda Rp 250 juta subsider 4 bulan kurungan. Neneng dipercaya jaksa bersalah terima suap berkaitan perizinan project Meikarta.

Jaksa yakini Neneng terima suap sebesar Rp 10,630 miliar serta SGD 90 ribu. Selama ini jaksa menyebutkan Neneng telah kembalikan Rp 10,331 miliar serta SGD 90 ribu, hingga jaksa minta Neneng ikut dijatuhi hukuman penambahan berbentuk pembayaran uang alternatif sebesar Rp 318 juta.

Diluar itu, ada 4 anak buah Neneng yang dituntut dalam masalah ini, yakni Jamaludin (Kepala Dinas PUPR Pemkab Bekasi), Dewi Tisnawati (Kepala Dinas Penanaman Modal serta Service Terintegrasi Satu Pintu/PMPTSP Pemkab Bekasi), Sahat Maju Banjarnahor (Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi), serta Neneng Rahmi Nurlaili (Kepala Bagian Pengaturan Ruangan Dinas PUPR Pemkab Bekasi). Keempatnya dituntut hukum 6 tahun penjara serta denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan.

Uang suap yang dipercaya di terima Neneng serta 4 anak buahnya itu dimaksud jaksa datang dari 4 terdakwa awalnya yang sudah divonis, yakni Billy Sindoro, Henry Jasmen P Sihotang, Fitradjaja Purnama, serta Taryudi. Mereka sudah divonis bersalah memberi suap ke Bupati Neneng cs.